Spiga

Berikan Aku Setengah Hatimu Saja




Jangan pernah Kau beri aku gunung Mahameru
Karena yang kubutuhkan hanya segenggam debu
Jangan pernah kau berikan aku samudera asmara
Karena yang kubutuhkan hanya secangkir cinta

Aku tak membutuhkan kapal pesiar untuk mengarungi lautan
Karena sebatang pohon telah sanggup membawaku menuju pelabuhan harapan
Aku tak membutuhkan pesawat terbang untuk membawaku melayang
karena kepakan sayap cintamu telah mampu membuatku mabuk kepayang

Janganlah pernah kau berpikir aku membutuhkan harta yang melimpah
Karena sebuah senyum darimu telah mampu membuatku bahagia
Dan jangan pernah kau berikan seluruh hatimu untukku
Karena aku hanya bisa memiliki setengah hatimu dan setengahnya lagi untuk Tuhanmu

(Terima Kasih Ya Allah.... Akhirnya dengan keinginannya sendiri dia ingin mengabdi pada Mu sebagai seorang muallaf)

Benarkah Gunung bergerak ?




Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.
materi referensi:
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana, dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi. Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20.

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah continental drift atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini). Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Alquran bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Alquran. dari serial harunyahya.

Tawuran Massal yang memalukan




Hari ini aku membaca berita dari tanah airku tercinta melalui media internet
Namun aku betapa aku terkejut bercampur malu
Bagaimana tidak ? dua kelompok mahasiswa UPI - YAI dan UKI kembali melakukan tawuran massal

Apakah mereka tidak sadar bahwa mereka mempunyai tanggung jawab terhadap bangsa nanti ?
Atau mereka sengaja ingin memperlihatkan kebodohannya ?
Sungguh ini suatu realita kehidupan di Indonesia yang tidak lepas dari kekerasan.
Bahkan Kampanye Parpol seperti Partai Demokrat, PDIP, PKB dan beberapa partai lainnya juga tidak luput dari tawuran sesama pendukung partai tersebut.

Siapakah yang salah dengan keadaan ini ? Apakah ini yang mereka sebutkan kemerdekaan sejati?
Lucu sekali, mereka yang mengaku intelektual dengan aura kampusnya ternyata tidak lebih dari gerombolan preman2 jalanan yang masuk kampus. atau mungkin ini karena kurangnya sasana tinju di Indonesia ? sehingga mereka pun membuat ring tinju bebas di Jalan Diponegoro, Jakarta?. Masyaa Allaaah.......... betapa bodohnya kelakuan mereka yang telah mempermalukan almamater, keluarga dan harga diri mereka sendiri dengan bertingkah seperti preman jalanan.

Aku rasa sudah saatnya aparat keamanan bertindak tegas terhadap mereka tanpa pandang bulu, dan Dikti - Depdiknas segera turun tangan untuk mengultimatum kedua perguruan tinggi tersebut agar kenyamanan pengguna jalan tersebut tetap terjaga. Apalagi kedua Kampus itu terletak persis di seberang RS Cipto Mangunkusumo dan RS St. Corolus, sudah pasti sangat mengganggu pembesuk dan pasien serta petugas kesehatan di RS tersebut.

Kepada Kakak2 yang ikut tawuran dan saat ini ikut membaca blog ini, mohon sekiranya menyadari bahwa yang kalian lakukan itu sama sekali tidak bermanfaat, bahkan sangat sarat dengan ke mudharatan.

PEACE ...!!